Sobat muslim, banyak masalah yang sebenarnya dalam islam sudah digariskan namun nampaknya tidak kita perhatikan dengan betul ya ! Salah satunya yaitu, kencing ! Setiap hari, setiap saat pasti kita melakukan aktivitas yang satu ini kalau kita tidak mau sakit… apakah kalian tahu kalau dalam islam sudah ada peraturan khusus tentang kencing ini? Oke oke, bagi yang belum tahu tak ada salahnya kita menyimak beberapa hadits di bawah ini…

Disebutkan melaui Anas Ibnu Malik r.a. yang telah menceritakan bahwa Nabi SAW bila memasuki tempat buang air mengucapkan do’a:

ا اللهمااني ا عوذ بك من ا لخبث وا لخبا  ء  ث

“Allahumma Inni A’uzu Bika Minal-Khubusi Wal Khaba’is. (Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari -gangguan- setan laki-laki dan setan perempuan)” (Hadis diketengahkan oleh Sab’ah)

Sobat muslim, hadits di atas itu tadi sangat jelas dan sangat konkret kret kret ! Kalau junjungan kita Rasulullah apabila memasuki tempat buang air (kalau zaman sekarang ini namanya WC ya) membaca doa di atas. Secara arti saja, doa di atas memiliki arti yang sangat indah. Bahwa kita sebagai umat-Nya yang bertakwa memohon perlindungan kepada Allah SWT sebagai Tuhan Semesta Alam atas gangguan setan laki-laki dan perempuan. So, kalau masuk kamar mandi dan kita membaca doa tadi, tidak ada kata TAKUT ! untuk masuk ke kamar mandi, walaupun malam gelap gulita… (hohohoho)

Jadi, ayo dibiasakan ya. membiasakan hal-hal yang baik, insyaallah mendapat hasil yang baik pula ! Allahumma .. Amin 😀

Diceritakan melalui Abu Hurairah r.a yang telah menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

اتقوا اللاعنين ، الذي يتخلي في طريق الناس اوفي ظل م

“Hindarilah oleh kalian dua hal yang mendatangkan laknat orang lain, yaitu buang air besar di jalan yang dilalui manusia atau di tempat mereka (manusia) bernaung” (HR. Muslim)

  Atau dalam riwayat lain disebutkan, “… di tempat -tempat sumber air …” seperti yang diriwayatkan Abu Daud melalui Mu’az.

Nah nah nah, hadits yang satu ini juga tidak perlu diragukan lagi kesahihannya. Jelas banget, kalau Sayyidina SAW melarang kita untuk buang air besar maupun kecil di tiga tempat, yaitu:
1. tempat di mana ada sumber-sumber air,

2. jalan yang dilalui banyak manusia, dan

3. dan di tempat manusia tinggal.

Mengapa????

Akal sehat pasti pun membenarkan hadist ini, tidak mungkin kita akan mengotori sumber air, padahal dalam islam air adalah hal yang vital. Sebelum sholat kita butuh air untuk wudhu, setelah jima’ kita butuh air untuk mandi jinabah, sebelum shalat jumat kita juga butuh air untuk mandi sunnah. Lalu mana mungkin kita kotori?

  Lalu, sebuah hadits menyebutkan “Malu sebagian iman” (HR.Bukhari dan Muslim) nah berarti kita harus malu dong kalau kita buang air di tengah jalan yang banyak dilewati oleh orang-orang?? Padahal hadits dari Bukhari dan Muslim itu sudah mendukung hadits nomor 2 di atas ! Maka dari itu, jangan suka kencing di jalan ya !

Dan terakhir, jangan buang air di tempat mereka bernaung. Bernaung di sini bisa bermakna banyak, bisa tinggal menetap atau hanya singgah alias mampir. Jika kita mengambil makna menetap, jelas kita dilarang buang air di mana orang tinggal di situ, kecuali kita permisi untuk pinjam kamar mandi lho ! Hehehehe. 

Lalu kita mengambil makna singgah. Kata singgah sering digunakan untuk menggambarkan istirahatnya rombongan di suatu tempat. Kalau mereka rombongan muslim tak jarang juga mereka sholat di tempat itu, mana mungkin kita mengencingi tempat untuk sholat, iya engga? Amannya kita cari deh WC umum untuk kencing atau BAB di pinggir jalan. Oke??

Disebutkan melalui Jabir r.a.yang telah mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

اذاتغوط ا لرجلان فليتواركل واحد منهما عن صا حبه و لا يتحدثا، فان ا لله يمقت علي ذ لك 

“Apabila dua orang lelaki buang air besar, hendaklah masing-masing dari keduanya menutupi dirinya dari penglihatan yang lain, dan janganlah pula berbicara, karena sesungguhnya Allah SWT mengutuk perbuatan tersebut. (Hadist Riwayat Ahmad dan dinilai sahih oleh Ibnus Sakan dan Ibnu Qattan tetapi hadits ini berpredikat ma’lul)

Nah lho ! Ini sebuah peringatan keras lho ! Kadang seseorang merasa dirinya sesama laki-laki sehingga dengan bebasnya dapat saling menunjukkan auratnya (naudzubillah!), padahal dengan adanya hadits itu sudah dipatahkan lho pandangan engga beres itu! Dan juga itu bukan hanya berlaku untuk laki-laki saja, tetapi perempuan pun juga sama saja ! Lalu, tentang berbicara di dalam kamar mandi…

Jelas banget kalau kebiasaan itu dilarang oleh Allah SWT, tapi di tengah-tengah kita masih saja sering kita temui kebiasaan seperti itu. Padahal kan kita sering sekali ngobrol tuh sama temen-temen kita waktu buang air kecil, bahkan bahkan saat BAB ! Waduh waduh, ayo dihilangkan !

 

Disebutkan dari Abu Qatadah r.a yang telah mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

لا يمسكن احدكم ذكره بيمينه وهو يبول ولايتمسح من ا لحلا ء بيمينه و لا يتنقس في ا لا نا   

“Jangan sekali-kali seseorang di antara kamu menyentuh zakarnya dengan tangan kanan saat buang air kecil, jangan cebok dengan tangan kanannya, dan jangan bernafas di dalam wadah (saat minum). (HR. Bukhari dan Muslim teks hadits sesuai Muslim)

Sobat muslim yang budiman, sabda Junjungan kita di atas telah mengingatkan kita akan sebuah kebiasaan kita kalau sedang buang kecil. Hadits itu dengan sangat gamblangnya melarang kita untuk memegang zakar zaat kita sedang buang air kecil dan cebok dengan TANGAN KANAN ! Padahal sering sekali kita melakukannya, ayo ayo ayo kita sudahi kebiasaan yang dilarang oleh Rasullah SAW tersebut, okay !

Dear sobat muslim semua, semua hadits-hadits di atas sebenarnya hanya hadits mengenai masalah sepele yang disepelekan. Padahal dalam Islam sangat mencintai kebersihan, malahan hadits-hadits tentang kebersihan malah diabaikan begitu saja. Ya sudah, kalau sudah tahu hukumnya, kalau buang air kecil diperbaiki cara-caranya ya… Ingat sebuah hadits di bawah ini:

 

Bersucilah kamu sesudah buang air kecil, karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur dikarenakan melalaikannya” (HR.Daruqutni)